Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

It's All About 'COMFORT'


Susah kalau sudah berbicara tentang nyaman. Semua orang punya penilaian masing-masing, punya cara tersendiri untuk membuatnya nyaman dengan suatu kondisi. Tapi bukankah kita yang membuatnya menjadi susah?

Ini hanya sekilas ceritaku. Sekedar untuk mengeluarkan unek-unek yang mengganjal di hati.

***

Aku tak tahu, kenapa akhir-akhir ini sering terjadi pertikaian di sekitarku. Dan dengan adanya pertikaian itu, jelas ada yang berbeda. Menurutku, asal usul dari itu semua hanya dari hal kecil. Tapi hal kecil ini seakan merupakan sesuatu yang telah dipendam sejak lama. Mungkin ini klimaksnya.

Apa aku salah pilih orang? Atau aku yang tidak bisa menerimanya? Atau dia yang tidak bisa membaur denganku? Aku akui kita memang jauh berbeda, aku yang begini, dan dia yang begitu.

Aku sadar, aku kurang banyak interaksi dengan orang lain. Tapi akan berbeda jika sudah bersama dengan orang yang bisa membuatku nyaman. Jadi, kalau aku sudah lama dengan seseorang, tapi aku masih belum bisa banyak interaksi dengan orang itu, ya jelas itu artinya aku belum nyaman dengannya.

Aku sudah mencoba agar bisa nyaman dengannya. Tapi ya itu, kita beda karakter. Sebenarnya dia hampir sama denganku. Pendiam, bukan orang yang mengajak ngobrol dulu, dan tertutup. Itu adalah masalah kami yang punya sifat seperti itu. Tapi hal ini jelas mengganggu. Kalau tidak ada yang memulai, lantas bagaimana seterusnya?

Sebelumnya, dia sempat update status Facebook-nya dengan, "Aku merasa lebih nyaman tanpa kamu!!," ya itu juga yang kurasakan. Selama ini tidak ada yang membuatku nyaman dengannya. Mungkin kita memang tidak cocok, ya mau gimana lagi? Tak ada kecocokan antara kita.

Tapi jika kita harus bermusuhan, rasanya kekanak-kanakan sekali. Kita sekelas, kita dekat sejak awal perkuliahan. Tidak mungkin jika semuanya akan berubah hanya karena masalah kecil ini. Kita hanya gengsi untuk menanyakan dan saling mengerti masing-masing. Aku merasa seperti itu. Apa aku egois karena tak mau bicara terlebih dahulu? Mungkin.

Ya, biarlah waktu yang 'kan menyembuhkan semuanya.




^^ Write by Dyne ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penanaman Nilai-nilai Anti Korupsi Dimulai Sejak Dini


Bertempat di SDN Merjosari 1, Malang, Future Leader for Anti-Corruption (FLAC) Indonesia regional Malang, menggelar acara road show laskar anti korupsi kemarin sore (05/3). Kegiatan ini difokuskan pada tingkat SD dari kelas 1 sampai kelas 6. Setiap hari sabtu selama dua kali dalam sebulan, FLAC akan mengadakan pertemuan dalam rangka internalisasi nilai-nilai anti korupsi.
Diah Tri Wahyu Nur Utami selaku relawan mengungkapkan, FLAC membantu menanamkan nilai-nilai anti korupsi dengan apa yang bisa diperbuat dan dari hal-hal yang kecil. “Jadi misalnya kalo banyak orang yang udah banyak komunitas atau udah banyak organisasi yang mencoba untuk memberantas korupsi, kita lebih fokus pada anak-anak. Jadi kita menanamkan nilai-nilai anti korupsi seperti kejujuran, berani, terus disiplin pada anak-anak usia dasar,” ujar mahasiswi yang akrab dipanggil Diah itu.
Tak kurang dari 60 siswa dan siswi SDN Merjosari 1 Malang, yang mengikuti kegiatan ini. Antusiasme yang tinggi terlihat dari raut wajah anak-anak itu. Mereka sangat menikmati setiap materi yang disampaikan. Tujuan dari hanya diikutsertaannya anak-anak SD adalah agar nantinya mereka akan menjadi pemimpin generasi selanjutnya yang bebas dan bersih dari korupsi. Sehingga dengan adanya kegiatan ini akan dapat mengantisipasi dan ikut mencegah serta menciptakan generasi masa depan yang anti korupsi. “Tak hanya bagi anak-anak SD, FLAC juga mengadakan road show untuk remaja. Namun, frekuensi kegiatannya tidak sesering FLAC untuk anak usia sekolah dasar,” ungkapnya.
Selanjutnya FLAC akan mengadakan kegiatan yang sama, namun dengan lokasi yang berbeda. “Kita belum tahu kita akan road show kemana. Belum ada planning untuk bulan depan, jadi nanti kita harus ngomongin dulu di internal FLAC mau ngadain dimana,” jelasnya.
Karena pesertanya adalah anak-anak, maka dalam pelaksanaannya FLAC menggunakan metode-metode yang have fun. Metode yang digunakan antara lain dengan menggunakan games, dongeng, menyanyi, dan lain-lain. Dengan penggunaan metode tersebut akan mempermudah penyampaiannya kepada anak-anak. Nantinya diharapkan agar pemateri dapat memasuki dunia kanak-kanak, sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan materi yang disampaikan dapat diterima sesuai dengan usia mereka.




^^ Write by Dyne ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS